Assalamualaikum wr.wb.
Good Morning Everybody.
How are you today?
I hope all of you healty and fresh.
I hope all of you keep spirit in pandemic situasion.
Before we start our lesson today, let's pray together.
Thanks you
well, to day we are to learn about "Sistem Reproduksi Manusia sub title Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Manusia"
let's go
Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia
Semua organisme memiliki rentang hidup yang terbatas. Karena itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup, diperlukan generasi penerus. Proses biologis ketika organisme menghasilkan individu baru dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Tiap jenis organisme memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda. Di artikel kali ini, kita akan membahas struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia.
Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual. Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi.
Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian mengalami perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian mamalia, termasuk manusia, bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan menghasilkan sperma, sementara perempuan akan menghasilkan ovum.
Sistem Reproduksi Pria
Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada pria. Berikut adalah nama-nama serta fungsi dari tiap organ.
1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.
2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada skrotum terdapat dua buah testis.
3. Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
5. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
6. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
7. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang bersifat asam.
8. Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama ejakulasi. Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh laki-laki dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sistem Reproduksi Wanita
Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada wanita secara sederhana. Berikut adalah nama-nama organ beserta fungsinya.
1. Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus tempat mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi.
2. Serviks merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina.
3. Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan.
4. Indung telur(Ovarium) merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesteron.
5. Rahim (Uterus) berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta.
Sel telur yang dihasilkan di indung telur disebut juga sebagai ovum. Ovum termasuk ke dalam alecithal (tanpa kuning telur) dan mengandung butiran kortikal dan trombosit kuning. Struktur ovum terdiri dari membran vitelin, zona pelusida, dan korona radiata.
Membran vitelin adalah selaput tipis transparan yang membungkus sel telur. Sementara itu, zona pelusida adalah membran transparan tebal yang terletak di atas membran vitelin. Korona radiata adalah membran tebal terluar yang dibentuk oleh sel-sel folikel. Kista berisi cairan tempat ovum berkembang dikenal sebagai folikel Graffian.
Proses Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Dalam Rahim (Uterus)
Fertilisasi merupakan proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sperma. Pada manusia, sperma dihasilkan di testis pria dan ovum dihasilkan pada ovarium wanita. Pembuahan akan didahului oleh ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang telah masak dari ovarium.
Proses Fertilisasi
Peristiwa fertilisasi terjadi di dalam tuba falopi (oviduk) di tubuh wanita. Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan membentuk zigot.
Zigot selanjutnya menuju ke rahim dan akan mengalami pembelahan berulang-ulang serta tumbuh untuk membangun jaringan tubuh manusia.
Di dalam rahim, zigot menanamkan dirinya pada dinding rahim (endometrium) yang telah menebal dan banyak mengandung pembuluh darah. Zigot berkembang menjadi embrio manusia yang baru.
Usia sel telur di dalam tuba falopi hanya 24 jam saja, sehingga apabila tidak ada sperma yang membuahinya, maka sel telur akan mati dan kehamilan tidak terjadi.
Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan berpindah ke rahim dan hancur.
Lapisan dinding rahim yang menebal akan mulai mengalami proses peluruhan bersama dengan hancurnya sel telur tersebut sehingga terjadilah menstruasi.
Di dalam sekali ejakulasi (keluarnya sperma dari kelamin pria), terdapat berjuta-juta sperma yang saling berlomba untuk membuahi ovum. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40 sampai 150 juta sel sperma yang siap membuahi.
Sel sperma akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan sperma dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur.
Dari berjuta sperma yang dikeluarkan tersebut, normalnya hanya ada satu sperma berhasil bertahan hidup selama kurang lebih satu minggu hingga berhasil mencapai ovum.
Setelah satu sperma tersebut berhasil membuahi ovum, maka akan terbentuk selaput pelindung untuk menghalangi masuknya sperma lain yang akan melakukan pembuahan.
Perkembangan Embiro dalam Rahim (Uterus)
Masa embrio atau kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim, embrio akan mendapatkan makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).
Embiro di dalam rahim dilindungi oleh beberapa selaput pembungkus sebagai berikut.
1. Amnion
Amnion adalah selaput yang membatasi ruangan tempat berkembangnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan guncangan.
2. Korion
Korion merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.
3. Sakus vitelinus (kantung kuning telur)
Kantung ini terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
4. Alantois
Alantois terletak di dalam tali pusat dan berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan respirasi.
Perkembangan embrio dimulai dari pembelahan zigot, stadium morula (morulasi), stadium blastula (blastulasi), stadium gastrula (gastrulasi), dan stadium organogenesis.
1. Zigot
Zigot adalah tahap embrionik yang dimulai setelah terjadi peleburan antara sperma dan sel telur.
2. Morula
Zigot selanjutnya membelah secara mitosis dan terus menerus. Pada fase morula pembelahan mitosis yang terjadi hanya menambah jumlah sel tanpa diikuti pertambahan massa sel.
3. Blastula
Pada fase blastula, pembelahan sel terus berlanjut sehingga terbentuk rongga sel berisi cairan yang disebut dengan blastosoel.
4. Gastrulla
Sel-sel yang terus membelah kemudian membentuk dua kutub pembelahan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal.
Sel-sel kutub animal lebih aktif membelah daripada kutub vegetal, sehingga terjadi lipatan ke arah dalam (invaginasi) yang akan membentuk jaringan embrional, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm).
5. Organogenesis
Tahapan selanjutnya, jaringan embrional akan mulai mengalami perubahan bentuk dan terdeiferensiasi membentuk organ berdasarkan lapisannya.
- Lapisan luar (ektoderm) yang akan mengalami diferensiasi menjadi rangka, saraf, alat indera.
- Lapisan tengah (mesoderm) yang kemudian mengalami diferensiasi menjadi rangka, otot, alat-alat peredaran darah, ekskresi dan organ reproduksi.
- Lapisan dalam (endoderm) yang akan mengalami hal serupa menjadi alat-alat pencernaan dan alat pernapasan.
Masa embrio (lamanya dalam kandungan) pada manusia adalah sekitar 40 minggu, dengan urutan sebagai berikut.
- Janin umur 4 minggu : organ penting seperti jantung sudah sudah terbentuk, mulai tampak tumbuh telinga dan mata.
- Janin umur 8 minggu : mirip bayi dengan ukuran kepala yang relatif lebih besar, hidung, mata, telinga, tangan, dan kaki mulai nampak jelas bentuknya.
- Janin umur 10 minggu panjang 6 cm terlihat seperti bayi. Ukuran kepala lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran badannya. Selain itu, perkembangan mata, telinga, jari tangan dan kaki sudah makin sempurna.
- Janin umur 7 bulan : perkembangan embrio telah sempurna.
- Janin umur 32 minggu : panjang janin telah mencapai 40 cm.
- Janin umur 40 minggu : janin siap dilahirkan (9 bulan 10 hari).
Demikian materi kita minggu ini, kalian juga bisa membaca buku paket hal 8 sd 35. UNtuk menguji pemahaman kalian, silahkan kerjakan latihan soal berikut dengan batas waktu hari ini selasa 27 juli 2021 pukul 12.00 wib:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar