Assalamualaikum wr.wb.
Good Morning Everybody.
How are you today?
I hope all of you healty and fresh.
I hope all of you keep spirit in pandemic situasion.
Before we start our lesson today, let's say our prayer.
Thanks you
well, to day we are to learn about "LISTRIK STATIS III: Penerapan Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari "
let's go
1. Kelistrikan Pada Sel Saraf
Listrik yang terdapat pada tubuh makhluk hidup disebut dengan biolistrik. Berbeda dengan listrik yang berasal dari elektron seperti baterai, listrik dalam tubuh makhluk hidup berasal dari ion. Biolistrik yang dimiliki setiap manusia bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) di mana ATP ini dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan muatan positif pada permukaan luar dan lapisan muatan negatif pada permukaan dalam bidang batas atau membran. Jika diibaratkan, lapisan muatan positif dan lapisan muatan negatif ini sama seperti katoda dan anoda dalam baterai.
Jika baterai berguna untuk alat-alat listrik, biolistrik berguna untuk tubuh makhluk hidup. Contohnya seperti perjalanan impuls saraf menuju ke efektor pada tubuh manusia menjadi sangat cepat karena adanya proses kelistrikan pada sel saraf. Sel saraf juga disebut sebagai Neuron, dialah yang berperan dalam menghantarkan impuls atau rangsangan.
Bagian-Bagian Neuron
Neuron yang berperan penting untuk menghantarkan isyarat biolistrik dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: badan sel, dendrit dan akson
Badan Sel
Mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
Dendrit
Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Dendrit umumnya banyak dan pendek-pendek. Fungsinya untuk membawa rangsangan ke badan sel.
Akson (Neurit)
Dendrit adalah serabut-serabut dari penjuluran sitoplasma. Bedanya dengan dendrit, akson ukurannya lebih panjang. Fungsinya untuk membawa dari badan sel ke sel saraf lain.
Jenis-Jenis Neuron
Jika dikelompokkan berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga Squad. Ada neuron sensorik (Sel Saraf Sensorik) yang berfungsi membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Kemudian neuron motorik (Sel Saraf Motorik) yang berfungsi membawa impuls dari pusat saraf menuju ke otot atau kelenjar. Terakhir ialah neuron konektor (Sel Saraf Perantara) yang banyak terdapat di otak dan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Setelah memahami bagian-bagian sel saraf atau neuron serta fungsi-fungsinya, sekarang kita akan membahas tentang pergerakan impuls. Impuls bisa dikatakan sebagai pulsa listrik yang menjalari serabut saraf. Pergerakan impuls ada dua yaitu gerak sadar dan gerak tak sadar.
A. Pergerakan Impuls Gerak Sadar
Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi karena disadari atau disengaja. Contohnya ialah ketika kamu mengambil charger dan menghubungkannya ke stop kontak. Gerakan tersebut timbul karena adanya perintah dari pusat ke otak.
B. Pergerakan Impuls Gerak Tak Sadar
Gerak tak sadar adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari, biasa disebut juga dengan gerak refleks. Contoh dari gerak tak sadar ialah ketika tanganmu tak sengaja menyentuh CPU yang menyala lalu kesetrum, kamu akan secara reflek menarik tanganmu. Gerak yang kamu lakukan tadi adalah gerakan yang timbul secara tiba-tiba. Tidak disadari dan tidak dapat dicegah.
Berdasarkan pergerakan tersebut, biolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air. Gelombang listrik tersebut dapat diamati dengan memasang beberapa elektroda pada permukaan kulit. Hasil dari pengamatan tersebut dapat kita gunakan untuk mendiagnosa kesehatan kita Squad. Contohnya, kita dapat menggunakan Elektrokardiogram (EKG) untuk mendiagnosa kesehatan jantung kita.
Selain pada jantung, aktivitas pada otak juga dapat dimonitor dengan cara yang sama yaitu dengan memasang beberapa elektroda pada posisi tertentu. Kemudian isyarat listrik yang dihasilkan dapat mendiagnosa beberapa penyakit atau gejala penyakit seperti epilepsi, tumor, gegar otak dan kelainan otak lainnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa semua aktivitas hidup manusia dan makhluk hidup lainnya melibatkan fenomena kelistrikan yang dihasilkan oleh jutaan molekul biologi di tubuh kita.
2. Hewan-Hewan Penghasil Listrik
Seperti halnya manusia, hewan juga mampu menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya. Kemampuan hewan dalam menghasilkan listrik ini digunakan menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi. Meskipun pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, akan tetapi ada beberapa hewan yang dianugerahi keistimewaan, sehingga mampu menghasilkan arus listrik yang sangat besar.
Berikut ini adalah 6 hewan penghasil listrik berkekuatan besar untuk Anda ketahui yang dihimpun dari berbagai sumber.
A. Ikan Belalai Gajah
Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax.
Pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat.
Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi, pada saat itu pula ikan mampu mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.
B. Ikan Pari Elektrik
Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik 8 volt hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar tegangan listrik yang ada di rumah. Di gunakann untuk mencari mangsa dan untuk mempertahankan diri.
C. Hiu Kepala Martil
Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah milyar volt.
Hiu kepala martil biasa menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk mengetahui letak mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.
D. Echidnas
Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus menerus dibasahi agar lebih mudah untuk menghantarkan listrik.
Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar hewan yang memiliki sistem elektroreseptor berasal dari perairan.
E. Belut Listrik
Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Spesies ini dapat menghasilkan tegangan listrik 572 -860 volt. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.
F. Lele Elektrik
Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.
3. Penggunaan Listrik Statis dalam Teknologi
Contoh Penggunaan Listrik Statis dalam Bidang Teknologi
1. Pengendap Elektrostatis pada Cerobong Asap
Pengendap elektrostatis berfungsi untuk membersihkan gas buang yang keluar melewati cerobong asap.
Hal ini dilakukan agar cerobong asap tidak mengandung partikel-partikel kotor yang mencemari udara.
Komponen utama yang ada pada alat ini berupa kawat yang bermuatan negatif dan juga pelat logam yang bermuatan positif. Pada saat asap kotor melewati kawat, beberapa partikel abu akan berubah menjadi bermuatan negatif.
Setelah itu, pelat logam yang bermuatan positif akan menarik partikel abu sehingga membentuk jelaga yang mudah untuk kita bersihkan
2. Pengecatan Mobil
Pengecatan mobil juga merupakan salah satu contoh penggunaan listrik statis di dalam bidang teknologi. Butiran cat mobil akan bermuatan listrik ketika bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara. Sebab, listrik statis juga merupakan aliran listrik yang dihasilkan dari gesekan.
Butiran cat tersebut nantinya akan tertarik ke badan mobil apabila badan mobil diberikan muatan yang berlawanan dengan muatan cat.
3. Mesin Fotokopi
Selain menerapkan konsep optik, mesin fotokopi juga salah satu contoh dari penerapan konsep listrik statis.Sebab, komponen utama pada mesin fotokopi yang menerapkan listrik statis adalah penggunaan toner atau tempat bubuk hitam halus.
Toner sengaja dirancang untuk bermuatan negatif. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah mesin ditarik oleh kertas.
Untuk Lebih memahami materi, kerjakan soal berikut:
Tetap semangat dan jaga kesehatan dengan selalu mamatuhi protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas)
Thus aur learning today
Keep up the spirit and stay at home
Wassalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar